Jumat, 07 Januari 2011

21 Modifikasi Sepeda Motor Aneh dan keren banget!




Predator Motorcycles

predator motorcycle mod design 1
predator motorcycle mod design 2

Steampunk Motorcycles

black widow steampunk chopper mod design 1
harley davidson steampunk motorcycle mod design 2

Batman Motorcycles

batman batpod motorcycle mod design  1
batman batpod motorcycle mod design 2

Bull and Jaguar Motorcycles

red bull motorcycle mod design
jaguar motorcycle mod design
Akira Motorcycle Mods
akira motorcycle mod design
akira scooter mod design

Chainsaw Motrocycle

chainsaw motorcycle mod designMotorcycle Car
snaefell motorcycle mod design

Pocketbike i7 Casemod

pocketbike pc mod design

Restored 1930 KJ Henderson

1930 kj henderson motorcycle mod design

Terminator Motorcycle

terminator salvation motorcycle mod design

Apple Motorbike Mod

apple g4 motorbike motorcycle mod design

MotoCzysz E1pc

MotoCzysz E1pc electric motorcycle mod design

Rocket Bike

rocket bike motorcycle mod design

Suzuki Pro Mod Drag Bike

2005 Suzuki Pro Mod Drag Bike motorcycle mod design

Custom motorcycle RV mod

Custom motorcycle RV mod motorcycle mod design

Modified Motorcycle

modified motrocycle mod design mini car

Mesin Skutik Kok Tertutup Cover Sih?



Contohnya mesin Suzuki Skydrive tertutup rapat
OTOMOTIFNET - Suatu hari ketika main ke sebuah bengkel milik seorang teman ada pelanggan bengkel yang tiba-tiba nyeletuk setelah melihat skutik sedang diservive. “Kok mesin skutik tertutup rapat ya (tertutup cover plastik)? Padahal mesinnya tertutup cover bodi dan ada dibelakang apa enggak panas?,” tanyanya.

Meski pertanyaan polos tapi boleh dong kita tanya ahlinya. Yang pertama menjawab adalah Josep Antony Tan, senior trainer Suzuki 2W Training Center, PT Indomobil Suzuki Internasional (ISI). “Mesin skutik harus tertutup karena pendinginan maksimal justru didapat bila mesinnya tertutup rapat.”

“Karena mesin skutik mendapatkan pendinginan dari kipas di sebelah kanan mesin. Konsepnya mirip Suzuki jet cooled dimana kipas tadi meniupkan angin ke mesin,” lanjutnya. Jadi  karena ada cover yang mengelilingi mesin tadi justru mesin tetap dingin oleh angin yang ditiup oleh kipas tadi.

Nah fungsi cover bodi tadi sebagai jalur angin dari sebelah kanan mesin di tiupkan melingkari blok silinder yang panasnya cukup tinggi. Lalu dilepaskan lewat bagian bawah cover tadi. Jadi tanpa cover tadi malah bisa berefek buruk bagi mesin.

“Justru kalau cover mesinnya di buka malah jadi panas, kecuali bila sudah dilengkapi radiator seperti Honda Vario,” lanjut Endro Sutarno, Instruktur Technical Service PT Astra Honda Motor. Atau sekalian dibuka semua seperti motor-motor drag bike yang telanjang tinggal rangka dan mesin.

Begitu sob!

Penulis/Foto: Popo

Kok Minyak Rem Bisa Habis, Sih?

OTOMOTIFNET - Ada percakapan menarik, tertangkap telinga OTOMOTIF waktu makan di sebuah warung. “Wadoh, hari ini gue hampir bertemu Sang Pencipta. Rem motor gue mendadak gak pakem pas mau berhenti di lampu merah. Tapi untung Tuhan masih menyelamatkan gue!” cerita salah seorang pengunjung kepada temannya.

Penasaran, kami pun berkenalan. “Didi Mulya!” kata pria itu sembari menjabat tangan. Ia pun mengulang kisahnya pagi itu yang tentu saja sangat mendebarkan. “Tapi kenapa bisa gitu ya, Mas. Kok rem bisa enggak ngegigit!” tanyanya pada OTOMOTIF.

Karena menyangkut nyawa, kami pun menjelaskan pada pegawai negeri itu. Pada prinsipnya, kegagalan sistem rem bekerja atau biasa disebut failure braking diakibatkan banyak faktor. Misal dari mekanisme kerja perantinya atau si pengendara itu sendiri.

Nah, unsur pertama yang disebut tadi, tentu paling banyak terjadi. Bisa karena kurang perawatan atau masa pakai sudah habis. Sehingga memicu minyak rem sebagai ‘otak’ dari mekanisme kerja rem jadi berkurang. “Harusnya sih itu tak terjadi. Tapi jika begitu, ada tiga hal patut dicurigai,” ujar Cecep, mekanik Sadam Motor(SM) di daerah Ragunan, Jaksel. Apa aja, sih?

Seal master rem (kiri), Kampas rem tipis (tengah), Selang rem getas dan nipel karatan (kanan)
Sil Master Rem
Posisinya ada di dalam master rem yang berfungsi menekan minyak rem agar piston bisa menjepit brake pad. Bila bagian ini aus atau rusak maka minyak rem dipastikan bakal rembes dan perangkat pengereman tidak bekerja dengan semestinya.

Sebetulnya proses kerusakannya bisa diamati, kok. Makanya butuh kepedulian untuk mengecek. Intinya, jika tekanan pada handle rem terasa agak lebih dalam dari semestinya, bisa jadi ini indikasi sil sudah loyo. Kalo udah begitu, segera ganti dengan kit sil baru. Di toko onderdil, peranti ini buat bebek berkisar Rp 15-35 ribu.

Slang Master Rem & Nipel
Bagian ini dapat dianalogikan sebagai jembatan penghubung antara kaliper rem dan master rem. Sebab pengereman bersistem hidraulik, maka slang itu tak boleh sembarangan. Artinya, harus tahan panas dan tekanan.

Seiring masa pakai, slang jadi getas atau malah mengembang, “Eh, mumpung masih di bagian ini jangan lupa nipelnya diperiksa ada karat tidak? Atau ring tembaganya sudah dower,” lanjut Cecep sembari bilang, harga part ini antara Rp 80-150 ribu.

Kok slang bisa getas? “Iya lah, kan slang tersebut mendapat tekanan dan panas. Lama-lama, kemampuannya akan berkurang. Makin parah, kalau peranti ini kurang perawatan dan fungsi rem kerap kali dipaksa kerja berat,” jabar mekanik kreatif ini.

Jika sudah begitu, bukan tak mustahil di bagian slang akan muncul retak halus dan minyak rem rembes. “Makanya di buku manual perawatan motor, pabrik menganjurkan agar mengganti setiap 10.000 km,” tutur mantan mekanik sebuah dealer motor Jepang ini.

Trus, kok bisa karat. Kan minyak? ”Ya iya lah.. kan di minyak rem ada yang namanya glycol. Biasanya kalau DOT-nya makin tinggi glycol juga makin yahud. Tapi kalau diajak late braking mulu ya mendidih lah tuh minyak rem. Itulah asal timbulnya air di situ akibat proses pengembunan,” urai Cecep.

Kampas Rem 
Berguna untuk menjepit bibir piringan, sehingga putaran cakram tereduksi dan roda pun ikut berhenti. Nah, dalam proses kerja seperti itu (akibat gesekan) yang berlangsung kontinyu, membuat permukaan kampas mulai menipis alias habis.

Sayang, kondisi kampas yang sudah tandas tak terdeteksi sebagian motormania. Artinya, selagi handle rem masih bisa ditarik dan laju motor berkurang (meski kurang pakem), mereka belum juga mengganti kampas dengan yang baru.

Padahal dengan situasi begitu, kerja piston di kaliper juga berat. Maksudnya, butuh tekanan kuat dari minyak remnya. “Otomatis, harus ngisi lebih banyak minyak rem di master agar tekanan piston di kaliper tetap kuat,” jelas pria ramah ini.

Tak sampai di situ. Minyak rem yang juga berfungsi sebagai peredam panas saat proses pengereman juga dipaksa bekerja keras pun ikut panas dan mendidih. Ujung-ujungnya malah membuat rem bagel atau lebih parah, bisa blong. Syereem... kan?

Jadi, demi menghindari itu, harus segera ganti kampas baru. Di toko spare-part peranti ini banyak mereknya. Dari orisinal sampai aftermarket (standar atau racing). Banderolnya, dari Rp 25-125 ribu, kok. “Ingat, ini demi nyawa, lo. Jadi jangan abaikan!” pesan Cecep. 

Penulis/Foto : Iman

Awas! Busi Palsu Bisa Bikin Mesin Jebol




OTOMOTIFNET
- Anda pernah mengalami mesin motor kesayangan mogok sehabis ganti busi baru? Atau performa mesin jadi enggak karuan atau bahkan jebol? Wah, bukan tidak mungkin itu disebabkan oleh busi yang dipakai. Seperti yang dialami Meldian, warga Tebet, Jaksel pada Honda Supra X 125 2005 miliknya.

“Baru sehari ganti busi, besoknya motor mogok di jalan. Usut punya usut, ternyata businya mati. Rupanya busi yang saya gunakan adalah busi palsu. Meski kemasannya mirip kayak busi asli Honda,” tutur Meldian.

Ternyata bukan cuma busi palsu saja yang bisa menyebabkan mesin bermasalah. Dari hasil riset yang dilakukan oleh pabrikan busi Denso Jepang, baik pemercik api di ruang bakar abal-abal yang dibuat mirip kayak busi branded sekelas Denso, NGK dan sebagainya maupun busi buatan Cina yang belakangan marak masuk Indonesia mengusung material yang tidak tahan panas.

“Kala mesin digeber di putaran tinggi dalam waktu lama, center electroda busi maupun batang ground electroda akan mencair sedikit demi sedikit. Sehingga lama-lama membuat gap-nya makin lebar dan pengapian jadi kacau. Kondisi seperti ini dapat membahayakan mesin. Bisa bikin piston bolong,” terang Toshikazu Shimizu, group leader engine control components Eng. Dept Denso Co. Japan saat OTOMOTIF bentandang ke pabrik busi Denso di Daian, Jepang.


Center elektroda dan ground lectroda yang terbuat dari besi biasa akan mudah meleleh bila terkena panas dalam waktu lama

Pihak Denso sendiri berhasil mengumpulkan 75 sample busi asal negeri Tirai Bambu termasuk busi aspal dan coba mengujinya di laboratorium mereka. Baik busi untuk mobil maupun motor. Bahkan sampai dibedah untuk diteliti anatominya lo.

“Rata-rata bahan center electroda-nya terbuat 70% campuran besi biasa. Sedang material ground electroda-nya 99% dari besi, bukan nickel. Padahal besi memilik titik lebur yang lebih rendah dari nickel. Jika suhu mesin di ruang bakar sangat tinggi, besi akan mudah mencair yang dapat berakibat pembakaran jadi kacau. Selain itu bahan besi gampang sekali mengalami korosi. Sehingga otomatis akan membuat gap busi mudah berubah,” terang Shimizu san.

Selain itu setelah diteliti lebih jauh, ternyata ada komponen di dalam busi yang tak sesuai spesifikasi di kode busi atau kemasannya. “Misal speknya ditulis ada kode R (resistance), ternyata di dalamnya tak ada bahan resistance sama sekali,” timpal Doddy Herdianto, ass. marketing manager PT Denso Sales Indonesia (DSI).

Seperti diketahui, resintance berfungsi memperkecil efek gelombang elektromagnetik yang terpancar dari percikan api yang dapat mengganggu komponen kelistrikan kayak sensor-sensor dan sebagainya. Jadi coba bayangkan kalau Anda pakai busi tersebut di motor kesayangan yang seharusnya pakai busi beresistance. Sudah pasti lama-lama akan bikin motor Anda itu bermasalah akibat komponen kelistrikannya rusak terkena gelombang elektromagnetiknya.

Contoh motor-motor yang memiliki sensor atau komponen kelistrikan yang rawan rusak bila terkena gelombang elektromagnetik dari pengapian seperti Yamaha V-Ixion, Jupiter MX, Xeon, Honda PCX, Supra X125 PGM-Fi, Suzuki Satria FU dan sebagainya

Mengenal & Merawat Kaca Helm


OTOMOTIFNET - Helm adalah peranti keselamatan mutlak bagi pengguna motor. Di bagian itu terdapat kaca helm (gbr.1). Komponen boleh dibilang merupakan bagian ‘terbuka' karena bisa tembus pandang dan seolah-olah menjadi mata pengendara ketika menggunakan si pelindung kepala tersebut.

Supaya bisa memperhatikan pandangan ke depan dengan jelas, tentu kaca helm dirawat dan diperhatikan kondisinya agar selalu fit. "Kaca helm ini bermacam-macam, mulai bening, kemudian smoked, kehijauan serta berefek titanium," ujar Eka Satria, dari Motoritz di kawasan Jl. Mahakam, Jaksel.



Memang, bermacam-macam jenis ‘kaca' yang sebenarnya terbuat dari polycarbonat ini, disesuaikan dengan kondisi saat perjalanan dilakukan. "Untuk yang berwarna, dipakai siang hari, karena berfungsi sebagai penahan sinar matahari agar tidak silau, sementara untuk malam pilih kaca helm bening," ungkapnya.

Sementara ada lagi helm yang menggunakan double visor (gbr.2), selain menggunakan kaca bening, di dalamnya ada lagi pelindung sinar yang mirip kacamata hitam, agar menahan teriknya sinar matahari.

Memang, peranti ini mungkin bisa rusak sehingga perlu penggantian, lantas seperti apa penggantinya? "Sebaiknya gunakan kaca helm orisinal, agar sesuai dengan bentuk dan kualitas yang diberikan produsen helmnya," tutur Johanes Cokrodiharjo, Marketing Director, PT Danapersadaraya Motor Industry, produsen helm NHK.

Baik Johanes maupun Eka, sama-sama menganjurkan untuk menggunakan produk asli, karena pembuatannya melalui proses yang sudah teruji. "Seperti pengetesan soal kualitas menggunakan alat dari pabrikan, berupa optical test," terang Eka, soal helm Nolan, salah satu helm yang dipasarkan Motoritz.

 
"Pemasangannya pun tentu lebih mudah karena sudah sesuai dengan komponen lain di helmnya, misal pengait kaca helm itu sendiri," timpal Johannes. Ada hal lain kenapa pemilihan kaca helm ini cukup penting.

Selain kemudahan pemasangan, juga perlu diperhatikan bahwa kaca tersebut sudah melalui pengujian dalam pembuatan. Misalkan, dengan bentuk kaca helm yang cembung, berbagai benda di depan tak boleh berubah bentuk saat terlihat mata. Begitu pun saat terkena sinar, pandangan tidak boleh terpengaruh.

Lantas, bagaimana merawatnya? Karena berhubungan dengan pandangan dan kondisi jalan, tentu perlu kualitas kaca helm sempurna. "Sering-seringlah dibersihkan, jika terlalu kotor disiram dengan air dan sabun (gbr.3), lalu keringkan," ungkap Johannes. Hal yang diamini oleh Eka, yang menyarankan dibersihan dengan air dan sabun atau shampo menjadi cara yang efektif.

Ketika disinggung apakah ada waktu kedaluarsa untuk kaca helm? Keduanya menyatakan tidak ada, selama tidak terjadi kerusakan seperti tergores atau retak. "Mengikuti umur helmnya saja," tutur Eka. Rata-rata helm berusia sekitar 5 tahun pemakaian.
Penulis : Ben | Editor : AZ | Foto : Tigor

Komparasi Honda Revo 110 (Manual) VS Revo AT 110 (Matik)


OTOMOTIFNET - Motor dengan transmisi otomatik di tanah air tak hanya milik skutik. Honda pun meluncurkan Honda Revo AT yang menawarkan gaya serupa dengan motor bebek, dengan kenyamanan berkendara ala skutik yang memiliki slogan ‘hari gini pindah gigi?' Kini penunggang motor bebek pun mampu merasakan tak perlu memindahkan persneling lagi.

Jika dibanding skutik, tentu Honda Revo tak bisa dikomparasikan langsung, karenanya OTOMOTIF membandingkannya dengan tipe bebek konvensional, yang menggunakan transmisi manual. Karena itu pembanding adalah Honda Absolute Revo dengan transmisi manual.

Kapasitas mesin antara keduanya sama, yaitu 110 cc.  Jadi pembedanya benar-benar ada pada transmisinya saja. Absolute Revo menggunakan transmisi manual 4 percepatan, sementara Revo AT menggunakan CV-Matic.

Konsumsi bahan bakar manual lebih irit

Posisi pedal stater Revo AT, sedikit mengganggu kaki kiri

Revo AT dengan injeksi lebih minim perawatan
Dari segi desain, keduanya menarik dan cukup nyaman dikendarai. Perbedaannya tentu pada pengoperasian kaki penunggangnya. Apa saja itu? Tentu, sudah jelas penunggang motor matik enggak perlu menggunakan kaki kirinya untuk memindahkan gigi persneling. Meski soal pengereman, masih mengandalkan kaki kanan dan tuas rem depan di sebelah kanan setang.

Hal lainnya adalah posisi engkol starter. Ini sedikit menjadi pembeda soal kenyamanan. Kerja kaki kiri penunggang Absolute Revo memang tak seringan pemakai Revo AT, tetapi di kiri, terasa sedikit terganggu oleh letak pedal starter yang memang beralih menjadi ke sebelah kiri pada Revo AT ini.

Soal performanya, tentu akan memiliki karakter berbeda pula. Memang soal tarikan pada Revo AT, cukup halus dan membuat penunggangnya merasa santai dalam berkendara. Sudahlah tak perlu repot untuk ‘pindah gigi' juga tarikan pun berlangsung halus tanpa entakan, pastinya.

Alhasil, jika dibandingkan dengan bebek manual, akselerasi halusnya justru malah membuat bebek matik ini berada di belakang. Baik di jalur datar, apalagi di tanjakan. Tarikan spontan dan responsif masih diunggulkan dengan transmisi manual.

Tetapi, ‘kelemahan' ini justru membuatnya lebih unggul bermanuver di dalam kota. Bayangkan, di kala kemacetan dan kepentingan untuk melakukan stop and go di jalur padat. Tinggal pelintir grip gas, bekti alias bebek ber-CVT ini pun langsung ngacir, enggak pusing mengatur gigi persneling lebih dulu.

Namun, karakter kuat transmisi manual akan terasa penting ketika melaju di jalur cukup panjang, apalagi ketika bertemu dengan tanjakan panjang dan mesti mendahului kendaraan lain.

Revo AT terasa kurang responsif jika harus dipacu cepat di tanjakan. Perlu putaran mesin tertentu agar mampu membuat transmisinya ‘merespons' dan putaran roda belakang bisa berkitir lebih cepat. Sementara versi manual, tinggal downshift saja ke percepatan lebih rendah, tenaga dengan torsi maksimal bisa diandalkan untuk mendahului di jalur tanjakan.

Bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya? Keduanya diuji menggunakan jalur dalam kota dengan asumsi penggunaan di jalanan sehari-hari, juga diuji dalam kecepatan konstan 60 km/jam. Diperoleh rata-rata konsumsi bahan bakarnya, Revo AT seliter untuk 42 kilometer, sementara Absolute Revo lebih jauh, seliter bensin bisa membawa penunggangya meluncur sejauh 55 kilometer.
Absolute Revo Revo AT
0-60 km/jam 8,2 detik 9,0 detik
0-80 km/jam 15,2 detik 20,9 detik
0-100 meter 7,3 detik 10,4 detik
0-201 meter 15,6 detik 17,3 detik
Top Speed 106 km/jam 100 km/jam
Konsumsi BBM 1:55 1:42
Penulis/Foto: Tim Otomotif / Salim

First Ride Honda New CBR150R, Tenaga Lebih Ngisi Berkat Injeksi



Jakarta - PT Astra Honda Motor (AHM) memilih memasukan Honda CBR250R terlebih dahulu ke Indonesia pada awal tahun 2011 mendatang, baru kemudian menyusul adiknya Honda CBR150R. Nah, untuk sesi first ride, sebelumnya motorplus.otomotifnet.com pernah ikut menjajal CBR250R di Thailand bersama rombongan Honda, kini sesi giliran melakukan first ride CBR150R yang dilakukan di Jakarta.

Yang pasti motor sport yang masuk Indonesia lewat importir umum (IU) ini, tenaganya lebih baik ketimbang versi terdahulu  Padahal, basis mesin yang digunakan sama saja dengan versi terdahulu. 150 cc, 4 langkah, 4 katup DOHC, berpendingin cairan dengan kipas elektrik sebagai pendingin pada radiatornya. Tapi tentunya, penggunaan injeksi bahan bakar PGM-Fi membuat banyak perubahan soal tenaga.

Panel speedometer lebih mungil tapi tetap mudah dibaca, handle di buritan mirip Honda Tiger

Gas dibuka sedikit saja, mesin sudah terasa responsif. Baik diputaran bawah maupun saat ngebut diputaran mesin tinggi. Uniknya, meski responsif, tapi suara dari knalpotnya lembut, tak terasa tiba-tiba putaran mesin sudah menyentuh limiter di 11.500 rpm. Dengan injeksi sangat terasa, tiap perpindahan gigi putaran mesin lebih sedikit turun.

Memiliki diameter piston 63,5 mm dan stroke 47,2 mm, Honda CBR150R ini kompresinya ada di 11:1. Cukup tingga ya! untuk itu pemiliknya harus memberinya bahan bakar beroktan 91 atau sekelas Pertamax.

Tanki lebih besar dan stop lamp serta sein yang sebelas dua belas dengan desain Honda New Mega Pro

Secara desain hampir tak ada bedanya dengan CBR250R, dari head lamp, bentuk fairing, hingga desain tanki dan buntut juga mirip-mirip. Yang pasti si "adik" ini terlihat lebih mungil.

Saat duduk di joknya, terasa lebih tinggi dari versi lama. Meski begitu posisi footstep dan stang-nya masih cukup nyaman untuk tinggi pengendara 165 cm sekalipun. Kaki tak terlalu mundur dan stang juga tak cepat membuat pegal meski posisinya menunduk.

Ban lebar ukuran 100/80-17 di depan dan 130/70 di belakang dikawal pelek ukuran 2.5 dan 3.5 inci juga menambah stabilitas suspensi dan sasis yang masing sama seperti versi lamanya. Hasilnya, dipakai menikung terasa lebih stabil dan tetap percaya diri meski melintasi jalan bergelombang.

Desain cover rantai menyatu dengan spatbor kolong, knalpot pendek tapi gemuk khas Honda VRF1200F

Sudah Banyak Terjual

Meski tidak masuk ke Indonesia lewat Agen Tunggal Pemegang Merek-nya, CBR150R ini sudah laris manis diboyong penggemarnya. "Sudah banyak yang laku, kalau mau tahu harganya hubungi kami saja," senang Hendrik, pemilik showroom Probike di Jl. Panjang no.88A Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (motorplus.otomotifnet.com)

Komparasi Knalpot Silent Series: Idle Oke, Geber No!


OTOMOTIFNET - Knalpot racing freeflow, identik sama suara yang memekakkan telinga. Hal itu yang membuat banyak masyarakat umum merasa terganggu sama motor berknalpot racing. Melihat hal itu, pihak produsen knalpot akhirnya memberi alternatif pilihan lo.

“Buat yang punya keinginan ganti knalpot bawaan pabrik dengan produk aftermarket namun tidak berisik, kita menyediakan tipe silent series,” ujar Bagus Adrian, busines development manager AHRS produsen saluran gas buang berlabel AHRS.

Tak hanya produk dari Depok yang punya tipe tersebut. Ada juga knalpot merek CLD racikan daerah Ciledug, Tangerang dan Password dari Cirebon, Jabar yang menyediakan pilihan buat perangkat exhaust yang tak bikin orang lain es moni, eh emosi.

Mau tahu sekencang apa suara yang dihasilkan tiap produk? Demi menjawabnya, kami lakukan tes pakai alat RTA (Real Time Spectrum Analyzer) merek Audio Control SA-3055 milik rumah audio Basis Audio (BA) di kawasan Meruya, Jakbar.

“Biasanya RTA dipakai instalatur car audio buat seting sound di kabin mobil. Dengan bantuan alat itu, kita bisa cari level nyaman suara audio di interior,” tutur Maslim Djanuanto, si empunya BA.

Produk yang dites, merupakan knalpot yang diperuntukkan buat Yamaha Mio. Cara pengetesannya, mikrofon RTA diletakkan sejauh 15 cm dari ujung knalpot. Pengetesan awal, dalam kondisi mesin idle dan pengujian selanjutnya pada saat mesin digeber di 5.000 rpm.

Penasaran sama hasilnya? Ayam jago minum di ember, oke guys, dont go any­where!
AHRS

Lehernya diracik dari pipa yang didesain mirip leher standarnya. Lalu pada bagian silencer, dibuat dari pelat ESSER yang dilapisi cat powder coathing. Bagian dalam muffler dilengkapi 2 sekat; pertama terdapat 3 pipa, sedang sekat kedua ada 2 pipa.

“Masing-masing pipa ukurannya sama, tapi lebih besar sedikit dibanding knalpot standar. Tujuannya agar tercipta turbulensi di dalam knalpot yang kuat, serta diperoleh tendangan balik yang maksimal,” ujar Bagus.

Harga eceran tertinggi (HET) di Pulau Jawa, penerus gas buang ini dibanderol Rp 275 ribu. Bisa diperoleh di gerai AHRS Jl. Thole Iskandar No.162, Depok Timur atau di gerai rekanan AHRS. (hasil tes lihat boks).
CLD

Punya bentuk silencer yang unik, yakni segitiga. Batang pipa yang mulai dari manifold hingga batas peredam dibuat serupa lekukannya dengan tipe standarnya. Bahan pipa terbuat dari stainless steel, tujuannya untuk meredam panas.

“Pipa di dalam silencer, punya ukuran lebih kecil dari leher knalpot. Gunanya untuk menekan suara yang keluar atau sebagai peredamnya,” terang Dodo Zulianto, pemilik produk knalpot CLD.

Dijajakan Rp 600 ribu dan bisa didapat di gerai Dodo Sport Racing, Jl. HOS Cokroaminoto, Ciledug, Tangerang (hasil tes lihat boks)
Password

Penerus gas buang berbalut krom ini berbeda dengan kompetitor, antara leher dengan silencernya bisa dilepas. Silencer berbentuk setengah oval dan setengah persegi dengan hasil suara lebih lembut.

“System chamber di dalam silencer terdapat dua sekat, tiap sekat terdapat dua tekukan pipa memutar berbentuk U terbalik. Menggunakan pipa besi setebal 1,2 mm dan tebal pelat 1,5 mm dijamin knalpot lebih tahan panas dan tahan lama,” ungkap Budi S. Hardjo, bos Password Racing di Jl. Kesambi No.103, Cirebon, Jabar. 

Bagi motormania yang berminat, cukup siapkan dana Rp 650 ribu untuk menebusnya (hasil tes lihat boks).

Kesimpulan

Meski labelnya silent series, namun hasil pengetesan dengan RTA menunjukkan angka desible di atas aturan yang ada pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup No.07 Tahun 2009 (data lihat tabel). “Angkanya jadi membesar ketika motor digeber pada 5.000 rpm. Kalau saat langsam, enggak ada masalah,” ungkap Maslim.

AHRS : 021-77820649
CLD : 021-73456-555
Password : 0811-241326

Table HAsil Pengetesan


Knalpot Idle 5000 Rpm
Standar
78 db
92 db
AHRS
70 db
97 db
CLD
65 db
97 db
Password
60 db
93 db
Table aturan pemerintah



Kapasitas mesin
L Max (db)


(i)
(ii)
Sepeda Motor L< 80cc
85
77

80<175cc
90
80
L>175cc

90
83
sumber: permen LH No. 07 tahun 2009


Penulis/Foto: Banar, Pidav, Oct / Pidav
Komparasi-Produk

Komparasi Knalpot Silent Series: Idle Oke, Geber No!

OTOMOTIFNET - Knalpot racing freeflow, identik sama suara yang memekakkan telinga. Hal itu yang membuat banyak masyarakat umum merasa terganggu sama motor berknalpot racing. Melihat hal itu, pihak produsen knalpot akhirnya memberi alternatif pilihan lo.

“Buat yang punya keinginan ganti knalpot bawaan pabrik dengan produk aftermarket namun tidak berisik, kita menyediakan tipe silent series,” ujar Bagus Adrian, busines development manager AHRS produsen saluran gas buang berlabel AHRS.

Tak hanya produk dari Depok yang punya tipe tersebut. Ada juga knalpot merek CLD racikan daerah Ciledug, Tangerang dan Password dari Cirebon, Jabar yang menyediakan pilihan buat perangkat exhaust yang tak bikin orang lain es moni, eh emosi.

Mau tahu sekencang apa suara yang dihasilkan tiap produk? Demi menjawabnya, kami lakukan tes pakai alat RTA (Real Time Spectrum Analyzer) merek Audio Control SA-3055 milik rumah audio Basis Audio (BA) di kawasan Meruya, Jakbar.

“Biasanya RTA dipakai instalatur car audio buat seting sound di kabin mobil. Dengan bantuan alat itu, kita bisa cari level nyaman suara audio di interior,” tutur Maslim Djanuanto, si empunya BA.

Produk yang dites, merupakan knalpot yang diperuntukkan buat Yamaha Mio. Cara pengetesannya, mikrofon RTA diletakkan sejauh 15 cm dari ujung knalpot. Pengetesan awal, dalam kondisi mesin idle dan pengujian selanjutnya pada saat mesin digeber di 5.000 rpm.

Penasaran sama hasilnya? Ayam jago minum di ember, oke guys, dont go any­where!
AHRS

Lehernya diracik dari pipa yang didesain mirip leher standarnya. Lalu pada bagian silencer, dibuat dari pelat ESSER yang dilapisi cat powder coathing. Bagian dalam muffler dilengkapi 2 sekat; pertama terdapat 3 pipa, sedang sekat kedua ada 2 pipa.

“Masing-masing pipa ukurannya sama, tapi lebih besar sedikit dibanding knalpot standar. Tujuannya agar tercipta turbulensi di dalam knalpot yang kuat, serta diperoleh tendangan balik yang maksimal,” ujar Bagus.

Harga eceran tertinggi (HET) di Pulau Jawa, penerus gas buang ini dibanderol Rp 275 ribu. Bisa diperoleh di gerai AHRS Jl. Thole Iskandar No.162, Depok Timur atau di gerai rekanan AHRS. (hasil tes lihat boks).
CLD

Punya bentuk silencer yang unik, yakni segitiga. Batang pipa yang mulai dari manifold hingga batas peredam dibuat serupa lekukannya dengan tipe standarnya. Bahan pipa terbuat dari stainless steel, tujuannya untuk meredam panas.

“Pipa di dalam silencer, punya ukuran lebih kecil dari leher knalpot. Gunanya untuk menekan suara yang keluar atau sebagai peredamnya,” terang Dodo Zulianto, pemilik produk knalpot CLD.

Dijajakan Rp 600 ribu dan bisa didapat di gerai Dodo Sport Racing, Jl. HOS Cokroaminoto, Ciledug, Tangerang (hasil tes lihat boks)
Password

Penerus gas buang berbalut krom ini berbeda dengan kompetitor, antara leher dengan silencernya bisa dilepas. Silencer berbentuk setengah oval dan setengah persegi dengan hasil suara lebih lembut.

“System chamber di dalam silencer terdapat dua sekat, tiap sekat terdapat dua tekukan pipa memutar berbentuk U terbalik. Menggunakan pipa besi setebal 1,2 mm dan tebal pelat 1,5 mm dijamin knalpot lebih tahan panas dan tahan lama,” ungkap Budi S. Hardjo, bos Password Racing di Jl. Kesambi No.103, Cirebon, Jabar. 

Bagi motormania yang berminat, cukup siapkan dana Rp 650 ribu untuk menebusnya (hasil tes lihat boks).

Kesimpulan

Meski labelnya silent series, namun hasil pengetesan dengan RTA menunjukkan angka desible di atas aturan yang ada pada Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup No.07 Tahun 2009 (data lihat tabel). “Angkanya jadi membesar ketika motor digeber pada 5.000 rpm. Kalau saat langsam, enggak ada masalah,” ungkap Maslim.

AHRS : 021-77820649
CLD : 021-73456-555
Password : 0811-241326

Table HAsil Pengetesan


Knalpot Idle 5000 Rpm
Standar
78 db
92 db
AHRS
70 db
97 db
CLD
65 db
97 db
Password
60 db
93 db
Table aturan pemerintah



Kapasitas mesin
L Max (db)


(i)
(ii)
Sepeda Motor L< 80cc
85
77

80<175cc
90
80
L>175cc

90
83
sumber: permen LH No. 07 tahun 2009


Suzuki Tak Tertarik Masukan Baby B-King, GW250 ke Indonesia!

PT Suzuki Indomobil Sales



Jakarta - Suzuki akhirnya mengaku tak tertarik memasukan Baby B-King, Suzuki GW250 ke Indonesia. Sebelumnya, motor sport turing yang baru saja dilaunching di Cina ini digadang-gadang akan menjadi pengganti Suzuki Thunder 250 yang telah lama discontinue.

Suzuki GW250 menggunakan batok lampu yang secara desain mirip tampilan moge B-King. Lalu desain tangki dan shroud nya yang dilengkapi sein diambil dari desain GSR650.

Sedang dapur pacu-nya, GW 250 mengusung mesin dua silinder DOHC liquid cooled berkapasitas 250 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 26 dk pada 8.500 rpm, dan torsi sebesar 24 Nm di 7.000 rpm.

Meski secara spesifikasi sangat menarik, tapi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tetap memilih tidak memasukan model ini ke Indonesia. Alasannya volume penjualannya yang tidak akan tinggi.

"Sudah penjualannya tidak banyak, effort yang kita keluarkan juga tidak sebanding," ungkap narasumber Suzuki. Apalagi bila benar-benar masuk ke Indonesia, Suzuki GW250 dipastikan akan masuk dengan cara CBU.

Dan yang paling dikhawatirkan, bila pada perjalannya terjadi masalah pada Suzuki GW250, baik masalah secara produk maupun pelayanan after sales, nama besar Suzuki dan penjualan motor lain seperti bebek dan skutik yang menjadi taruhannya.

Berangkat dari alasan itu, Suzuki lebih memilih berkonsentrasi di pasar yang gemuk. Seperti pasar bebek dan skutik yang secara share tetap mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia.

Suzuki malah berencana melaunching Skydrive dan Skywave baru pada pertengahan tahun ini. Sedang untuk motorsport-nya, Suzuki akan tetap bertahan dengan Thunder 125 sampai akhir tahun 2011.

Sayang sekali... Oiya, kan masih ada importir umum (IU), siapa tahu ada IU yang mau membawanya ke Indonesia dan siapa tahu juga booming layaknya Honda CBR150R beberapa tahun yang lalu! (motorplus.otomotifnet.com)