Kamis, 25 Agustus 2011

Mari Belajar Baca Ukuran Ban Motor

OTOMOTIFNET – Ukuran ban motor yang jamak ditemui di pasaran, ada dua macam yaitu imperial dan metric. Tapi jangan takut, cara baca keduanya sama-sama mudah kok. Mari kita mulai dari cara membaca kode ban metric.

Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil.

Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di belakangnya, “90” adalah aspec rationya.

Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm. Sedang angka terakhir, “17” menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek.  

“Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC.

Yang berikutnya adalah kode ukuran ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Honda. Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca.

Angka pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm.

Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai 100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama. Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek.

Mudah bukan?
Penulis : Popo

Sumber:http://www.otomotifnet.com/otonet/index.php/read_tematis/2010/05/05/10477/150/22/Mari-Belajar-Baca-Ukuran-Ban-Motor

Selasa, 23 Agustus 2011

Mobil-Mobil Terbaru Dengan Harga Terjangkau

Pasar otomotif nasional sedang menggeliat. Pasar mobil sedang dibanjiri beragam varian terbaru dari berbagai merk kendaraan terkemuka di dunia. Agen Pemegang Merk (APM) lokal, berlomba-lomba memasarkan produk terbaik dengan harga yang terjangkau. 
KIA All New Picanto dengan tampilan lebih segar ini dihargai Rp125 juta untuk versi manual, dan Rp139 juta untuk matic. 

Hyundai i10 ini dibanderol dengan harga Rp135 juta. 

Pabrikan asal China, Geely mengeluarkan LC Cross dengan harga Rp112 juta.
Hyundai Mobil Indonesia menawarkan Hyundai i20 dengan harga Rp170 juta. 

Hyundai Mobil Indonesia menawarkan Hyundai Grand Avega dengan harga Rp169,8 juta.
Daihatsu melepas All New Sirion dengan kisaran harga Rp139 juta sampai Rp150 juta.
 
 

Sekilas MV Agusta

Sama seperti pabrikan motor Italia lainnya, MV Agusta juga turun ke ajang Italian Grand Prix dimulai tahun 1948 dengan memasukkan mesin 2 tak berkapasitas 350 cc dengan pembalap bernama Franco Bertoni dengan hasil memuaskan karena pada saat itu Franco Bertoni mendapat peringkat pertama. Keikutsertaan MV Agusta terus berlanjut ke Grand Prix selanjutnya.

Spoiler for Agostini Giacomo di atas MV Agusta 350 - 4 cylindered: 



Karena ke-eksklusif-an MV Agusta menjadikan pabrikan ini hanya dilirik kalangan terbatas yang memiliki hobi khusus terhadap motor-motor bertenaga liar tapi masih memperhatikan sisi estetika. Hal ini menjadi pisau bermata dua bagi MV Agusta yg menjadikan perusahaan ini selalu berpindah tangan.
Dimulai dari tahun 1991 dengan pembelian merk MV Agusta oleh Cagiva. Pada masa itu, dikeluarkan model dengan kapasitas mesin 750 cc dan 1000 cc yang disetarakan dengan tipe F4 masa kini.
Hingga pada tahun 2004, diakibatkan oleh hutang-hutang yg bertumpuk, dengan terpaksa MV Agusta berpindah tangan ke Proton Malaysia dengan harga 70 juta Euro. Tetapi pada Desember 2005, Proton menjual MV Agusta kepada GEVI S.p.A, sebuah perusahaan finansial Italia yang bermarkas di Genoa. Dengan demikian, MV Agusta secara resmi kembali menjadi milik orang Italia dan proses produksi motor menjadi lancar. Tetapi kelancaran ini tidak berlangsung sepenuhnya karena masalah finansial yg kembali menerjang MV Agusta, khusus untuk tipe F4. Untuk itu, MV Agusta bergabung dengan Harley-Davidson dengan harga US$ 109 juta. Dengan demikian, proses produksi model F4 dapat dijalankan seutuhnya.

Sejak tahun 1998, MV Agusta mengeluarkan motor-motor bermesin 750 c hingga 1000 cc dan tipe motor yang dikeluarkan MV Agusta hanya 2 tipe saja, yaitu tipe F4 (sport full-fairing) dan Brutale (naked bike).

Spoiler for MV Agusta F4 750 S (2003): 



Spoiler for MV Agusta F4 1000 S (2003): 



Spoiler for MV Agusta F4 Brutale 910S (2008): 



Spoiler for MV Agusta F4 Brutale 910R (2008): 



Tipe-tipe MV Agusta hanya berputar pada F4 dan Brutale. Pabrikan ini hanya mengubah paint work dan sedikit performance motor mereka dan menjadikannya special edition atau limited edition seperti F4 SPR (Special Production Racing), F4 Veltro, F4 Tamburini, F4 CC, Brutale America, Brutale Corse dan sebagainya.
Berikut adalah list tipe-tipe motor MV Agusta beserta edisi khususnya:

Spoiler for Brutale Series: 

1. Mass Production
* Brutale 1078 RR
* Brutale 989 R
* Brutale 910 R
* Brutale 910 S
* Brutale 750S
2. Special/Limited Edition
* Brutale ORO
* Brutale Gladio
* Brutale Corse
* Brutale Italia
* Brutale Starfighter


Spoiler for F4 Series: 

1. Mass Production
* F4 1078 RR 312
* F4 1000 R / R 1+1
* F4 1000 R 312
* F4 750 S / 1+1
* F4 1000 S / 1+1
2. Special/Limited Edition
* F4CC - Claudio Castiglioni
* F4 Tamburini
* F4 Senna
* F4 1000 Senna
* F4 1000 Veltro
* F4 SPR
* F4 AGO
* F4 Mamba
* F4 Corse


Varian MV Agusta paling mahal adalah MV Agusta F4 CC dengan harga sekitar 100.000 € atau sekitar 1,2 Milyar rupiah. Diproduksi di akhir 2006 sebanyak 100 unit dan diberi nama CC sesuai dengan inisial nama Claudio Castiglioni, selaku Managing Director MV Agusta. Tenaga keluaran F4 CC ini sebesar 147 kW, paling besar diantara varian F4 yang lain, bahkan F4 keluaran 2010.

Spoiler for MV Agusta F4 CC (L): 



Spoiler for MV Agusta F4 CC (R): 



Spoiler for MV Agusta F4 CC (Butt): 



Spoiler for MV Agusta F4 CC (Sexy Butt): 

'

Untuk para fans MV Agusta yang memiliki dana "cekak" tapi ingin memiliki salah satu varian MV Agusta, tahun ini bisa merasakan sedikit kebahagiaan 
Hal ini dikarenakan MV Agusta memproduksi motor supersport terbaru mereka dgn tipe sport full-fairing yg bernama MV Agusta F3.
Sesuai dgn namanya, F3 ini merupakan versi terjangkau dari F4 dengan mesin berkapasitas 600 cc 3 silinder inline. Tipe ini dibandrol dengan harga US$ 11.000 atau berada pada kisaran Rp. 110 juta.


Berikut penampakan F3 secara tidak resmi
Spoiler for MV Agusta F3 road test: 





sedangkan ini gambaran F3 yg mungkin rilis
Spoiler for MV Agusta F3?: 





Ini ane kasih bonus lagi
Spoiler for bonus: 

MV Agusta Cantiliver Modified



MV Agusta Chopper version (cma konsep; gak bakal rilis sama MV Agusta )
sumber:: kakus.com

Jumat, 12 Agustus 2011

TVS Tormax 150 Mengeliat di Tengah Kroyokan Jepang



KOMPAS.com/Zulkifli BJ
Peluncurkan Tormax 150 oleh dewan direksi PT TVS Motor Co. Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com – Di saat pasar sepeda motor Indonesia mengalami peralihan ke skuter otomatik (skutik), produsen sepeda motor asal India, TVS justru masih bertahan pada bebek (underbone). Lebih khusus lagi, bermain di segmen yang sangat terbatas pasarnya, yaitu bebek sport. Hal itu dibuktikan dengan meluncurkan TVS Tormax 150 kemarin di hotel Mercure Ancol, Jakarta.
Aspek atau nilai tambah yang ditawarkan TVS untuk produk terbarunya ini dibandingkan bebek Jepang yang sudah dulu “merajai” pasar Indonesia adalah harganya yang sangat kompetitif dan fitur lebih lengkap plus beberapa teknologi baru.
“Nilai tambah yang kami tawarkan melalui Tormax adalah harga yang kompetitif, fitur lebih lengkap, teknologi dan tentu saja penampilan. Ini strategi yang harus kami lakukan sebagai pendatang baru di kelas bebek sport,” jelas Darmadi Tjuatja, Chief Operating Officer PT TVS Motor Company Indonesia yang menargetkan bisa menjual 1.000 unit model ini  ini per bulan.
Tes Ketahanan
Sebelum meluncurkan ke publik melalui media, TVS lebih dulu melakukan tes ketahanan sepeda motor ini 70 jam di Sentul pada awal Mei lalu. “Tes ini sekaligus membuktikan ketahanan produk dan teknologi kami. Catatan ketahanan ini sekaligus menciptakan rekor Muri,” jelas BLP Simha, Presdir TVS Indonesia. Total jarak tes – mesin dihidupkan nonstop - mencapai 5.800 km atau 1.463 lap.
Bagi konsumen, untuk membuktikan ketahanan dan kehebatan ketahanan Tormax, TVS memberikan garansi 3-tahun. Malah untuk komponen tertentu 4 tahun.
Unggul Bila dibandingkan dengan 4 merek bebek sport Jepang yang sudah masuk ke pasar Indonesia lebih dulu, secara spesifikasi dan kemampuan, Tormax berada pada strata tertinggi. Kapasitas mesin, tenaga dan torsi yang dihasilkan, efisiensi kerja mesin, TVS Tormax berada pada posisi teratas. Hal tersebut bisa dilihat, tenaga dan torsi Tormax diperoleh pada putaran lebih rendah dibandingkan keempat bebek Jepang lain. Tormax lebih cocok dengan kondisi lalu lintas sekarang yang makin padat dan tetap responsif.
TVS mengklaim, konsumsi bahan bakar Tormax pada kecepatan 100 km/jam, sekitar 35 km/liter. Pada kecepatan lebih rendah, bebek dengan kopling manual dan transmisi 5-percepatan ini, sekitar 40 km/jam.
Teknologi yang mendukung kemampuan mesin Tormax adalah Turbotune dan perbandingan kompresi yang tinggi. Fitur menarik lain dan juga masih baru adalah “Dual Tune Muffler” (suara knalpot bisa diubah melalu saklar di di setang). Teknologi mesin lain adalah  untuk mendapatkan efisiensi kerja mesin, perbandingan kompresi 11,3 : 1.
Fitur menarik lainnya adalah adalah speedometer digital yang bisa mencatat kecepatan tertinggi dan akselerasi dari 0 -60 km/jam (bukti kehebatan penunggangnya), indikator suhu mesin, pengingat helem, servis dan baterai.
Untuk penampilan, dari depan Tromax memberikan kesan seperti ular kobra. Sedangkan lampu sein jenis LED, menambah indentitas Tormax sebagai bebek sport moderen.
Perbandingan speks TVS Tormax dengan kompetitor asal Jepang
  TVS
Tormax 150
Yamaha
Jupiter MX
Honda
CS1
Suzuki
Satria F150
Kawasaki Athlete
Harga (Rp juta) 14,9 16,515 (man)
15,78 (matik)
17,190 18,450 15,1
Mesin
Kapasitas (cc) 148,75 134,4 cc 124,7 cc 147,3 124,6
Teknologi 4-tak, SOHC, 3-katup 4-tak, SOHC, 4-katup 4-tak, SOHC 4-tak DOHC, 4-katup 4-tak, SOHC, 2-katup
Pendingin Cairan Cairan Cairan Udara Udara
Perb. kompresi 11,3 10,9 10,7 10,2 9,8
Tenaga kW (PS) (@rpm 9,7 kW (13,2) @8.000 9,2 (12,3) @8.500 9,5 (12,8) @10.000 8,7 (11,7) @9.500 7,3 (9,9) @8.000
Torsi Nm @rpm 12,5 @5.500 Man: 12,14
Matik: 11,79 @6.000
19,1  @7.500 12,4 @6.500 8,6 Nm @6.000
Pasokan bahanbakar Karburator Karburator Karburator Karburator Karburator
Teknologi sasis
Suspensi (belakang) Monosok Monosok Monosok Monosok Monosok
Rem depan-belakang Cakram Cakram Cakram Cakram Cakram

TVS Tormax 150 2011 Diperkaya Tehnologi


TVS TORMAX 2011 01 460x306 TVS Tormax 150 2011 Diperkaya Tehnologi
JAKARTA (DP) — Kehadiran TVS Tormax 150 2011 yang baru saja diperkenalkan ke sejumlah jurnalis di hotel Mercure, Ancol, Jakarta (15/5), makin meramaikan pasar sepeda motor bebek di Indonesia. Tormax dilengkapi berbagai inovasi tehnologi dan fitur yang diklaim belum dimiliki oleh kompetitornya. TVS Tormax 150 2011 mengusung mesin mesin 3-klep dengan radiator berkapasitas 150 cc yang mampu menghasilkan tenaga 9,7 kw pada 8.000 rpm serta torsi 12,5 Nm pada 5.500 rpm. Sepeda motor asal India ini dibanderol Rp 14,9 juta OTR Jakarta. [dp/ CUP]

sumber:http://www.dapurpacu.com/tvs-tormax-150-2011-diperkaya-tehnologi/