OTOMOTIFNET - Helm adalah peranti keselamatan mutlak bagi pengguna motor. Di bagian itu terdapat kaca helm (gbr.1). Komponen boleh dibilang merupakan bagian ‘terbuka' karena bisa tembus pandang dan seolah-olah menjadi mata pengendara ketika menggunakan si pelindung kepala tersebut.
Supaya bisa memperhatikan pandangan ke depan dengan jelas, tentu kaca helm dirawat dan diperhatikan kondisinya agar selalu fit. "Kaca helm ini bermacam-macam, mulai bening, kemudian smoked, kehijauan serta berefek titanium," ujar Eka Satria, dari Motoritz di kawasan Jl. Mahakam, Jaksel.
Memang, bermacam-macam jenis ‘kaca' yang sebenarnya terbuat dari polycarbonat ini, disesuaikan dengan kondisi saat perjalanan dilakukan. "Untuk yang berwarna, dipakai siang hari, karena berfungsi sebagai penahan sinar matahari agar tidak silau, sementara untuk malam pilih kaca helm bening," ungkapnya.
Sementara ada lagi helm yang menggunakan double visor (gbr.2), selain menggunakan kaca bening, di dalamnya ada lagi pelindung sinar yang mirip kacamata hitam, agar menahan teriknya sinar matahari.
Memang, peranti ini mungkin bisa rusak sehingga perlu penggantian, lantas seperti apa penggantinya? "Sebaiknya gunakan kaca helm orisinal, agar sesuai dengan bentuk dan kualitas yang diberikan produsen helmnya," tutur Johanes Cokrodiharjo, Marketing Director, PT Danapersadaraya Motor Industry, produsen helm NHK.
Baik Johanes maupun Eka, sama-sama menganjurkan untuk menggunakan produk asli, karena pembuatannya melalui proses yang sudah teruji. "Seperti pengetesan soal kualitas menggunakan alat dari pabrikan, berupa optical test," terang Eka, soal helm Nolan, salah satu helm yang dipasarkan Motoritz.
"Pemasangannya pun tentu lebih mudah karena sudah sesuai dengan komponen lain di helmnya, misal pengait kaca helm itu sendiri," timpal Johannes. Ada hal lain kenapa pemilihan kaca helm ini cukup penting.
Selain kemudahan pemasangan, juga perlu diperhatikan bahwa kaca tersebut sudah melalui pengujian dalam pembuatan. Misalkan, dengan bentuk kaca helm yang cembung, berbagai benda di depan tak boleh berubah bentuk saat terlihat mata. Begitu pun saat terkena sinar, pandangan tidak boleh terpengaruh.
Lantas, bagaimana merawatnya? Karena berhubungan dengan pandangan dan kondisi jalan, tentu perlu kualitas kaca helm sempurna. "Sering-seringlah dibersihkan, jika terlalu kotor disiram dengan air dan sabun (gbr.3), lalu keringkan," ungkap Johannes. Hal yang diamini oleh Eka, yang menyarankan dibersihan dengan air dan sabun atau shampo menjadi cara yang efektif.
Ketika disinggung apakah ada waktu kedaluarsa untuk kaca helm? Keduanya menyatakan tidak ada, selama tidak terjadi kerusakan seperti tergores atau retak. "Mengikuti umur helmnya saja," tutur Eka. Rata-rata helm berusia sekitar 5 tahun pemakaian.
Supaya bisa memperhatikan pandangan ke depan dengan jelas, tentu kaca helm dirawat dan diperhatikan kondisinya agar selalu fit. "Kaca helm ini bermacam-macam, mulai bening, kemudian smoked, kehijauan serta berefek titanium," ujar Eka Satria, dari Motoritz di kawasan Jl. Mahakam, Jaksel.
Memang, bermacam-macam jenis ‘kaca' yang sebenarnya terbuat dari polycarbonat ini, disesuaikan dengan kondisi saat perjalanan dilakukan. "Untuk yang berwarna, dipakai siang hari, karena berfungsi sebagai penahan sinar matahari agar tidak silau, sementara untuk malam pilih kaca helm bening," ungkapnya.
Sementara ada lagi helm yang menggunakan double visor (gbr.2), selain menggunakan kaca bening, di dalamnya ada lagi pelindung sinar yang mirip kacamata hitam, agar menahan teriknya sinar matahari.
Memang, peranti ini mungkin bisa rusak sehingga perlu penggantian, lantas seperti apa penggantinya? "Sebaiknya gunakan kaca helm orisinal, agar sesuai dengan bentuk dan kualitas yang diberikan produsen helmnya," tutur Johanes Cokrodiharjo, Marketing Director, PT Danapersadaraya Motor Industry, produsen helm NHK.
Baik Johanes maupun Eka, sama-sama menganjurkan untuk menggunakan produk asli, karena pembuatannya melalui proses yang sudah teruji. "Seperti pengetesan soal kualitas menggunakan alat dari pabrikan, berupa optical test," terang Eka, soal helm Nolan, salah satu helm yang dipasarkan Motoritz.
Selain kemudahan pemasangan, juga perlu diperhatikan bahwa kaca tersebut sudah melalui pengujian dalam pembuatan. Misalkan, dengan bentuk kaca helm yang cembung, berbagai benda di depan tak boleh berubah bentuk saat terlihat mata. Begitu pun saat terkena sinar, pandangan tidak boleh terpengaruh.
Lantas, bagaimana merawatnya? Karena berhubungan dengan pandangan dan kondisi jalan, tentu perlu kualitas kaca helm sempurna. "Sering-seringlah dibersihkan, jika terlalu kotor disiram dengan air dan sabun (gbr.3), lalu keringkan," ungkap Johannes. Hal yang diamini oleh Eka, yang menyarankan dibersihan dengan air dan sabun atau shampo menjadi cara yang efektif.
Ketika disinggung apakah ada waktu kedaluarsa untuk kaca helm? Keduanya menyatakan tidak ada, selama tidak terjadi kerusakan seperti tergores atau retak. "Mengikuti umur helmnya saja," tutur Eka. Rata-rata helm berusia sekitar 5 tahun pemakaian.
Penulis : Ben | Editor : AZ | Foto : Tigor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang udah kasih komentar terimakasih!!!