Handling Blade sangat mantap |
OTOMOTIFNET - Honda Blade 110R resmi diluncurkan, Kamis (4/12) lalu di bioskop mewah Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta. Kelar presentasi produk serta puas tanya jawab, rombongan wartawan diajak menjajal langsung ketangguhan dapur pacu 110 cc yang diproyeksikan menggantikan mesin C-series di test course Honda, Tipar Cakung.
Jika dibandingkan Revo, tidak hanya spesifikasi mesin Blade yang berbeda. Dimensi jarak sumbu roda (wheelbase) juga mengalami perubahan. Detailnya klik Profil Blade.Wheelbase Blade lebih pendek 13 mm dibandingkan Revo. Sedangkan panjang keseluruhan Blade juga lebih pendek 67 mm. Secara teori, setang Blade akan lebih gesit dipakai meliak-liuk dibanding Revo. Apakah benar demikian, mari kita buktikan!
Handling
Model sirkuit yang disiapkan PT Astra Honda Motor (AHM) memiliki tiga tipikal yaitu zig-zag, slalom serta trek lurus. Cuma sayangnya lintasan lurus yang dipersiapkan terlampau pendek. Tapi ya mau gimana lagi, apapun sirkuitnya, first ride Blade harus dijalani. Toh, OTOMOTIFNET masih akan melanjutkan pada sesi test ride menggunakan alat ukur.
Ketika pantat duduk di atas jok, kedua tangan menggenggam stang dan kedua kaki menginjak foot peg, terasa sangat nyaman. Pandangan mata ke panel indikator pun tampak lurus dan jelas. Terbukti trik desainer Honda merubah sudut triangle Blade dibanding Revo membuahkan hasil. Riding position sangat nyaman, khususnya buat postur tubuh tester OTOMOTIFNET dengan tinggi badan 165 cm dan bobot 60 kg.
Engine on siap menjajal ketangguhan Blade. Selepas start, belum sempat pindah gigi 2, disuguhkan lintasan zig-zag yang dilanjutkan slalom. Kemudian masuk lintasan lurus. Mencoba sekali putaran, susah menyimpulkan. Pada putaran kedua, ketiga dan seterusnya, OTOMOTIFNET makin yakin kalau handling Blade sangat mantap. Lincah serta enak diajak nikung rebahan tanpa slip di roda belakang. Kombinasi racikan suspensi, wheelbase serta kompon ban yang pas.
Akselerasi/Top Speed
Selain handling, pada sesi first ride kali ini OTOMOTIFNET juga akan menggambarkan akselerasi dan top speed berdasarkan feeling dan kecepatan yang terukur pada speedometer Blade. Kalau mau lengkap menggunakan alat ukur, silahkan tunggu sesi test ride.
Jika dibandingkan Revo, tidak hanya spesifikasi mesin Blade yang berbeda. Dimensi jarak sumbu roda (wheelbase) juga mengalami perubahan. Detailnya klik Profil Blade.Wheelbase Blade lebih pendek 13 mm dibandingkan Revo. Sedangkan panjang keseluruhan Blade juga lebih pendek 67 mm. Secara teori, setang Blade akan lebih gesit dipakai meliak-liuk dibanding Revo. Apakah benar demikian, mari kita buktikan!
Handling
Model sirkuit yang disiapkan PT Astra Honda Motor (AHM) memiliki tiga tipikal yaitu zig-zag, slalom serta trek lurus. Cuma sayangnya lintasan lurus yang dipersiapkan terlampau pendek. Tapi ya mau gimana lagi, apapun sirkuitnya, first ride Blade harus dijalani. Toh, OTOMOTIFNET masih akan melanjutkan pada sesi test ride menggunakan alat ukur.
Ketika pantat duduk di atas jok, kedua tangan menggenggam stang dan kedua kaki menginjak foot peg, terasa sangat nyaman. Pandangan mata ke panel indikator pun tampak lurus dan jelas. Terbukti trik desainer Honda merubah sudut triangle Blade dibanding Revo membuahkan hasil. Riding position sangat nyaman, khususnya buat postur tubuh tester OTOMOTIFNET dengan tinggi badan 165 cm dan bobot 60 kg.
Engine on siap menjajal ketangguhan Blade. Selepas start, belum sempat pindah gigi 2, disuguhkan lintasan zig-zag yang dilanjutkan slalom. Kemudian masuk lintasan lurus. Mencoba sekali putaran, susah menyimpulkan. Pada putaran kedua, ketiga dan seterusnya, OTOMOTIFNET makin yakin kalau handling Blade sangat mantap. Lincah serta enak diajak nikung rebahan tanpa slip di roda belakang. Kombinasi racikan suspensi, wheelbase serta kompon ban yang pas.
Akselerasi/Top Speed
Selain handling, pada sesi first ride kali ini OTOMOTIFNET juga akan menggambarkan akselerasi dan top speed berdasarkan feeling dan kecepatan yang terukur pada speedometer Blade. Kalau mau lengkap menggunakan alat ukur, silahkan tunggu sesi test ride.
Dibandingkan Revo, spek mesin Blade berbeda pada langkah piston yaitu 55,6 mm (Stroke Revo 49,5 mm). Sehingga total volume silinder Blade menjadi 109,1 cc. Tapi keduanya memiliki perbandingan kompresi yang sama (9,0:1). Secara teori, stroke lebih panjang akan menghasilkan torsi lebih bagus.
Posisi netral, OTOMOTIFNET coba geber mesin Blade hingga putaran maksimal. Saat itu terasa sekali kinerja limiter CDI-nya. Selepas gigi 1, Blade cepat sekali melesat hingga kecepatn 40 km/jam. Lanjut gigi 2, dengan cepat pula menyentuh angka 60 km/jam. Nah, saat masuk gigi 3 belum sempat gas pol, sudah terhalang sirkuit.
Putaran bawah galak ! |
Untungnya, akhirnya AHM memberi akses untuk menggunakan lintasan lebih panjang. Meskipun tidak seagresif saat gigi 1 dan 2, gigi 3 Blade bisa mencapai 85 km/jam. Lagi-lagi saat gigi 4 butuh lintasan yang cukup panjang hingga bisa tembus 98 km/jam. Ya, top speed Blade mentok di angka itu.
Berdasarkan feeling, akselerasi cukup bagus. Putaran bawah sangat galak sehingga harus hati-hati buat rider pemula. Terlalu cepat buka gas, roda depan bisa ngangkat. Namun sebaliknya pada putaran menengah atas (gigi 3 dan 4) kurang signifikan menambah kecepatan. Karakter mesin Blade masih mirip-mirip dengan produk Honda yang lain, seperti Supra X125, Revo maupun Tiger. Pada gigi-gigi atasnya kurang mantap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang udah kasih komentar terimakasih!!!