“Harga paketnya terjangkau, yakni Rp 500 ribu. Isinya; blok silinder, piston diameter 55 mm plus ring piston dan pen piston (gbr.1). Volume dapur pacu menjadi 132 cc dan mampu dongkrak power lebih dari 1 dk. Pokoknya lebih ngacir dibanding standar dan makin lincah membelah kemacetan kota,” yakin pembesut Blade lansiran 2009 ini.
Boleh juga tuh! Penyesuaiannya apa saja? “Agar bisa terpasang, mesti bubut crank case (gbr.2) dulu. Awalnya berdiameter 56 mm, digedein jadi 61 mm, menyesuaikan diameter luar boring baru. Ongkos bubut dan bongkar pasangnya Rp 180 ribu,” sahut Muh. Supriyadi, kepala bengkel Ultraspeed Racing (UR) pelaku rombakan itu.
Nah setelah bore-up kit terpasang, penyesuaian berikutnya ganti pilot jet (PJ) standar dengan ukuran lebih besar. “Berhubung masih andalkan knalpot standar, saya aplikasi PJ ukuran 38 (standar 35) (gbr.3), harganya cuma Rp 20 ribu. Tujuannya agar suplai BBM ke ruang bakar lebih optimal,” aku pria akrab disapa Choky.
Lalu setelah tunggangan digarap selama 3 hari serta dilakukan penyesuaian dan setting ulang, dites pakai mesin dyno dynamometer DYNAmite milik UR. Sebelum bore-up, kondisi masih standar, diperoleh power puncak 7,296 dk/8,309 rpm dan torsinya 7.909 Nm/5,687 rpm.
Lalu setelah mengaplikasi paket bore-up ini dan diukur kembali, power maksimalnya langsung terkerek jadi 8,438 dk/7,698 rpm dan torsi 8,589 Nm/6.296 rpm. Itu dengan masih menggunakan knalpot standar lo.
“Menunjukkan ada kenaikan power sebesar 1,142 dk sedangkan torsinya bertambah 0,68 Nm. Tapi kalau hasilnya mau lebih nendang lagi, ganti knalpot model freeflow, dijamin makin ngacir,” anjur pria yang ngepos di Jl. H. Mencong No. 42 Ciledug, Tangerang.
Bagaimana, masih penasaran? Keterangan lebih komplet bisa sambangi UR langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain terlebih dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang udah kasih komentar terimakasih!!!