Selasa, 31 Agustus 2010

Mesin rotari bikin motor lebih yahud & hemat bahan bakar



Perkembangan teknologi mesin bakar motor memang termasuk lambat dibandingkan mobil. Alasannya, dimensi motor menuntut mesin yang kompak dan ringan. Makanya, teknologi motor tak terlalu banyak berkembang.

Salah satu teknologi mobil yang mungkin bisa diaplikasikan pada motor adalah mesin rotari ciptaan Felix Wankel asal Jerman yang digunakan oleh mobil sport Mazda, yang terkenal dengan bentuknya yang kompak dan efisien.

Mesin berkapasitas 1.300 cc Mazda RX-8 hanya mengonsumsi seliter bensin untuk perjalanan delapan kilometer dengan tenaga yang dihasilkan setara dengan mesin konvensional berkapasitas 3.500 cc V6.

Wankel adalah insinyur yang bekerja di produsen sepeda motor Jerman, NSU pada 1950-an. Saat NSU meluncurkan produknya pada akhir 1959, mesin unik itu jadi rebutan seratus perusahaan mobil di dunia, termasuk Mazda.

Sayangnya, mesin rotari NSU atau Ro80 itu gagal karena haus oli serta bahan bakar dan lenyap karena NSU bangkrut.

Kini mesin rotari sukses dikembangkan oleh Mazda, pabrikan asal Hiroshima, Jepang lewat RX-7 dan RX-8 yang menggunakan dua rotor atau renesis yang lebih irit bahan bakar dan lebih bersih.

Kini teknologi ini dikembalikan pada motor oleh perusahaan RCV Engines Ltd. Untuk mendapatkan dimensi yang kecil, RCV hanya menggunakan satu busi untuk mesin prototipe 125 cc mereka.

Berkapasitas kecil

Menurut Manajer Direktur RCV Engines Ltd Eric Hill, dengan menggunakan teknologi ini bisa diperoleh motor dengan mesin berkapasitas kecil, tapi bertenaga besar, sehingga hemat bahan bakar.

Bersama timnya, Eric telah membuat simulasi mesin rotari 125 cc yang bisa menghasilkan tenaga hingga 12,5 tenaga kuda. Bandingkan dengan mesin konvensional berkapasitas sama yang hanya bisa menghasilkan 9 tenaga kuda.

Melihat hal tersebut, RCV Engines Ltd lantas mengembangkan mesin berkapasitas 49 cc yang dipergunakan untuk skuter dan 100 hingga 110 cc untuk motor bebek yang merupakan pangsa pasar terbesar di Asia dan Eropa.

Selain itu, RCV Engines Ltd juga telah mendesain teknologi katup silinder tertutup untuk menghindari percampuran minyak pelumas ke sistem pembakaran cylinder valve sealing system (CVSS).

SVCC menggunakan tiga ring penutup yaitu penutup aktif, geser, dan statis yang masing-masing berbeda ketebalannya, namun tahan terhadap tekanan dan kompresi pembakaran.

Sayangnya, RCV Engines tidak berhasil mencari solusi terhadap rendahnya engine brake yang dihasilkan mesinnya. Kita tahu engine brake bermanfaat untuk mengurangi laju kendaraan dengan menurunkan transmisi.

Rendahnya engine brake terjadi karena mesin rotari bekerja dengan gerak putar. Akibatnya, pengemudi harus sepenuhnya mengandalkan kinerja rem.

Menurut rencana, dalam waktu dekat mesin yang dirancang RCV Engines Ltd akan diproduksi secara massal oleh produsen motor asal Taiwan, Motive Power Industry (MPI). (Algooth Putranto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang udah kasih komentar terimakasih!!!